Marina Abramovic

 

PERTUNJUKKAN SENI TERANEH DIDUNIA

Nama Marina Abramovic

Lahir: Belgrade, bekas Yugoslavia 30 November 1946.

Marina abramovic lahir dari keluarga yang keras ala militer juga dan orang tuanya merupakan Partisan Yugoslavia di era Perang Dunia Kedua dan neneknya adalah penganut Serbian Orthodox. Marina tinggal dengan neneknya sampai sekitar umur 6 tahun dan akhirnya tinggal bersama orang tuanya. Selama tinggal bersama orangtuanya Marina diberikan peraturan yang super ketat, yang mana Marina tidak diperbolehkan di luar rumah pada jam 10.00 malam dan hal tersebut konsisten Marina lakukan setiap hari dan dilakukan sampai diumur 29 tahun. Marina juga dipaksa belajar banyak hal seperti bahasa Perancis, Bahasa inggris, dan juga harus bisa memainkan alat musik seperti piano, semua hal tersebut dipaksakan untuk bisa dia pelajari, dengan tujuan untuk mendukung kehidupannya di masa depan dan pada beberapa interview terkini di tahun 1998 dan 2013 dia juga menyatakan bahwa kehidupan keluarganya tidak harmonis sama sekali menghasilkan sosok atau figur seorang Marina Abramovic yang mempunyai rasa penasaran yang jadi tinggi.

Satu hal yang paling menarik dikehidupan Marina Abramovic yaitu Performing Arts. Pada tahun 1965 sampai 1972 ia menyelesaikan pendidikannya di Academy of fine art, Zagreb Kroasia. Marina mengajar di berbagai sekolah ia, selain itu ia juga menjadi guru dan menjadi dosen di berbagai negara. Pada tahun 2004 Marina menerima gelar Profesor dan mengajar di salah satu kampus di Jerman dibidang Performing Art. Pada perjalanannya sebagai Performing Art dan karena ia memang sangat cinta sekali dengan bidang tersebut, ia mengadakan pertunjukan seni yang sampai detik ini juga masih terus dilakukan dan dijalankan di Institutenya. Pertunjukkan seni yang paling terkenal adalah “RHYTHM 0” diadakan pada tahun 1974. Namun meski yang paling terkenal adalah “RHYTHM 0” ia sebelumnya telah mengadakan beberapa seri sebelumnya pada tahun 1973 - 1974 dan semua ini didasarkan atas dasar motivasi seni yang dianggap masih kurang sekali pengakuan pertunjukan seni terhadap para wanita, maka dari itu melalui seri dari pertunjukan seni ini, ia sendiri ingin menunjukkan seni baru lewat seorang wanita dan melalui dirinya sendiri sebagai performance dan juga sebagai konseptor nya. Seni ini dilandaskan dari berbagai banyak hal yang ia pertanyakan alias yang membuat ia penasaran khususnya terhadap manusia mengenai limitasi fisik, limitasi mental dan juga kebebasan berpikir seseorang.

Pada awalnya ia mengadakan performing art bernama “RHYTHM 10” atau ritme yang ke 10. Pada pertunjukkan seni tersebut ia memainkan permainan Russian Game, yaitu dengan membentangkan telapak tangan dan menusuk area di antara jari-jari dengan menggunakan pisau. Setiap kali ia akhirnya menusuk jarinya sendiri, Marina mengambil pisau yang lain dan melanjutkan permainan. Hal ini dilakukannya sampai seluruh pisau yang ada sempat menusuk jarinya dan ia tidak akan berhenti sampai 20 kali terkena tusukan. Seluruh adegan tersebut ia rekam, kemudian rekamannya ia putar ulang, sembari ia mencoba mereplika Russian Game yang sebelumnya, persis sampai bagian dia tertusuk pisau. Hal tersebut ia lakukan dengan tujuan mencoba seberapa jauh kekuatan fisik seorang manusia dan bagaimana kesehatan mental seorang performer dalam mempertunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan rasa sakit dan membuat seolah – olah hal yang tidak normal ini bisa menjadi sebuah normal setelah  ditusuk pisau kemudian hasil suaranya tusukannya di mainkan kembali, sehingga suara yang dihasilkan menjadi tumpang tindih.

    Pertunjukkan selanjutnya yaitu “RHYTHM 5” diadakan pada tahun 1974. Semua pertunjukkannya dari “RHYTHM 10” sampai “RHYTHM 0” akan semakin ekstrim. Kembali pada “RHYTHM 5”, pada pertunjukkan kali ini Marina Abramovic membaringkan badannya disebuah gambar berbentuk bintang dan dikelilingi oleh api sehingga pertunjukkan menjadi penuh dengan asap. Membuat tubuh Marina langsung hilang kesadaran karena kekurangan oksigen. Namun untungnya ada penonton yang sadar bahwa pertunjukan ini makin bahaya dan orang ini sepertinya sudah pingsan. Akhirnya sampai para penonton mencoba mengevakuasi Marina dan memanggil dokter untuk bisa menyelamatkan Marina, kemudian pertunjukkan tersebut akhirnya ditutup. Setelah sadar Marina menyatakan bahwa ia marah karena ternyata manusia mempunyai limitasi fisik khususnya dalam uji coba ini, ia mencoba limitasi paru-parunya tetapi gagal dan kehilangan kesadaran, maka dari itu manusia mempunyai limitasi fisik sehingga tidak bisa membuat sebuah Performing yang sangat sangat tinggi dalam dunia seni.

Pertunjukkan selanjutnya yaitu “RHYTHM 2” yang dilakukan di Museum of Contemporary Art di Zagreb pada bulan Oktober 1974, Pada performing art ini dibagi menjadi 2 bagian dan dibagi 1 jam dibabak pertama, dan 1 jam dibabak ke 2. Dimana ia mencoba meminum obat yang digunakan untuk pasien Katatonia dan Skizofrenia. Katatonia yaitu obat untuk mereka memiliki kelainan pada sistem motorik secara fisik dan merekam hasilnya di depan penonton. Akibat dari obat yang telah ia minum obat tersebut membuat tubuh Marina dipaksa untuk terus bergerak secara random/tidak teratur dan kasar selain itu membuat juga kehilangan yang kendali atas seluruh tubuhnya. Setelah itu di babak selanjutnya di jam keduanya setelah itu dia langsung minum obat untuk sakit Skizofrenia untuk bisa menenangkan dirinya atau untuk menenangkan dirinya / obat anti depresan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetes bagaimana jika ia melakukan Performing tanpa punya kendali dalam tubuhnya sendiri.

Pertunjukkan selanjutnya yaitu “RHYTHM 4” yang dibawakan di Galleria Diagramma di Milan pada tahun 1974. Pertunjukkannya yaitu dengan bersujud lalu mendekati perlahan kipas industri yang panas dan kencang supaya ia dapat mendorong dirinya ke batas maksimum dari paru-paru, namun akhirnya Marina menjadi pingsan lagi. 

Pertunjukkan terakhirnya yaitu “RHYTHM 0” yang dilakukan di Galleria Studio Mora di Naples pada akhir tahun 1974. Pertunjukkan seni terekstrim pada saat itu karena semua pertunjukkan yang dibawakan dibungkus dalam pertunjukkan “Seni”. Pada intinya Marina ingin mengetahui bagaimana hubungan antara para penampil dan penonton. Hal tersebut dilakukan dengan cara Marina akan membebaskan para penonton yang menentukan apa yang akan dilakukan oleh performernya/penontonnya. Peraturan pada pertunjukan ini adalah selama 6 jam para penonton dibebaskan untuk melakukan apapun yang mereka mau, selain itu disediakan juga 72 barang di atas meja untuk digunakan para penontonnya terhadap Marina dan Marina juga berdiri berdiam layaknya boneka. Marina juga mengatakan bahwa selama 6 jam ia berdiri disana dan selama dalam waktu pertunjukan, ia akan bertanggung jawab penuh terhadap dirinya sendiri, apapun yang terjadi orang lain tidak perlu bertanggung jawab. Barang yang disediakan beragam mulai dari minyak wangi, bunga, silet, dan juga pistol lengkap dengan 1 peluru.

Pada awalnya pertunjukkan ini berjalan sangat baik, seperti memberi Marina bunga, mencium Marina. Namum semakin lama pertunjukkannya, para penonton semakin liar imajinasinya ada yang menyilet lehernya untuk minum darahnya, ada yang merobek bajunya sampai dia tanpa busana, yang bahkan ada juga sempat sentuh alat dan bahan yang paling ekstrem adalah ada yang mencoba untuk melakukan Sex dengan Marina dan Marina juga sempat ditaruh di atas meja dan diikat dengan rantai besi dan payudaranya dan bagian-bagian intimnya juga dicoret-coret. Selain itu terdapat kejadian yang amat parah yaitu dengan diberikan pistol yang berisi 1 peluru untuk di tembakkan ke kepala Marina sendiri.

Semakin liarnya pertunjukkan ini para penonton akhirnya terpolarisasi ada yang pro dan kontra dengan tindakan untuk menembak kepala Marina sendiri. Sampai akhirnya memang senjata tersebut diambil dari Galery tersebut oleh salah satu penonton/pengunjung dan akhirnya senjata tersebut dibuang melalui jendela Gallery tersebut. Namun meskipun pertunjukkan tersebut sudah mulai gila, semua orang di Gallery tersebut tidak dapat mengehentikan pertunjukkan tersebut karena memang pertunjukkan tersebut sudah dibebaskan dan sudah memiliki diizinkan juga, sehingga polarisasi atau yang dapat memproteksi adalah para penonton sendiri. Setelah pertunjukkan sudah 6 jam berlalu yaitu tepatnya pada jam 02.00 pagi yang berarti pertunjukkan tersebut sudah selesai, banyak foto – foto Marina yang sempat menangis saat pertunjukkan karena memang sakit. Akhirnya Marina kembali bergerak karena sudah bukan pertunjukkan lagi, semua orang yang melakukan hal - hal yang aneh-aneh terhadap Marina berlari terbirit - birit karena tidak bisa berhadapan langsung dengan Marina yang dalam kondisi sudah di luar pertunjukkan. Marina mendapatkan banyak hal, yaitu menunjukkan seberapa liarnya imajinasi seorang manusia pada kala itu. Dari eksperimen pertunjukan seni ini Marina bisa menilai seberapa gilanya manusia, di mana seliar itulah imajinasi manusia bahkan berani untuk menyakiti atau bahkan mencoba yang namanya bertingkat tidak senonoh terhadap sebuah objek. Meskipun Marina menyatakan bahwa dirinya telah menunjukkan ini akan menjadi objek juga bertanggung jawab sepenuhnya kepada dirinya. Namun dibalik semua pertunjukkan ini Marina mempercayai bahwa manusia masih mempunyai rasa kemanusiaan

Sampai saat ini Marina masih ingin melakukan aksi yang aneh, misalkan dengan mencuci pakaian para penonton. Intinya para penonton itu datang ke pertunjukkan tersebut lalu menelanjangi dirinya memberikan bajunya ke Marina kemudian Marina akan mencuci semua bajunya, mengeringkan, menyetrika baju sambil para penonton duduk dengan keadaan telanjang. Setelah baju tersebut sudah selesai di dicuci, dikeringkan dan disetrika, bajunya akan dikembalikan lagi namun pertunjukkan tersebut ditolak. Selain itu Marina ingin mengadakan pertunjukkan yaitu ingin melakukan “Russian Roulette”. Russian Roulette adalah sebuah permainan maut menggunakan pistol revolver. Permainan ini dimulai dengan mengeluarkan satu buah peluru atau lebih dari silinder revolver. Silinder tersebut diputar secara acak, kemudian revolver ditodongkan pada diri sendiri, dan pelatuk pun ditarik. Hanya keberuntungan yang dapat menyelamatkan sang pemain dari kematian. Semua aksi tersebut akan dilakukan di depan para penontonnya dan tentunya mempunyai dua kemungkinan yaitu bisa saja ia selamat atau pun bisa meninggalkan, namun menurut Marina aksi tersebut merupakan Performing Art. Namun semua pertunjukkannya juga ditolak.  


Sumber:

https://blogs.uoregon.edu/marinaabramovic/category/rhythm-series/ [Diakses pada 29 Maret 2021]

https://aisykrim.com/2021/02/01/menangis-bersama-marina-abramovic/ [Diakses pada 29 Maret 2021]

https://id.rbth.com/discover_russia/2014/09/21/russian_roulette_permainan_maut_yang_ternyata_bukan_dari_rusi_25205 [Diakses pada 29 Maret 2021]

Youtube Channel : Detektif Aldo

Saya adalah manusia

1 Komentar untuk "Marina Abramovic"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel